Cara Mengatasi Masalah Umum Pada Bayi Baru Lahir

Tidak jarang bayi yang baru lahir akan mengalami beberapa masalah, mulai dari masalah pada kulit hingga intoleransi susu pada sistem pencernaannya. Berikut beberapa masalah umum yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir:

Hipotermia
Saat bayi baru lahir, terutama bayi yang mengalami berat lahir rendah (di bawah 2.500 gram) akan berisiko mengalami Hipotermia (kedinginan), yaitu di mana keadaan suhu pada tubuh bayi berada di bawah 36,5°C. Untuk menangani masalah hipotermia tersebut, dapat dilakukan dengan beberapa cara.
  • Metode Kangguru. Kontak langsung antara kulit Ibu ke kulit bayi (skin-to-skin-contact). Suhu tubuh Ibu akan berfungsi sebagai termoregulator dan menstabilkan suhu tubuh bayi.
  • Dengan memperhatikan dan menjaga suhu ruangan agar tetap hangat.
  • Mengenakan pakaian yang hangat pada bayi. Jika diperlukan, tambahkan selimut ekstra untuk bayi pada saat malam hari untuk mencegah hipotermia.
  • Jika suhu tubuh bayi masih mengalami hipotermia, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Perawatan Tali Pusat
Tali pusat perlu dijaga kebersihannya, terlebih jika masih basah. Menjaga kebersihan tali pusat tidak harus diberi antiseptik, alkohol, atau obat merah.
  • Yang patut dilakukan adalah dengan membersihkan tali pusat dengan menggunakan air matang dan sabun bayi, keringkan tali pusat dengan kain yang bersih atau dapat juga ditutup tapi tidak terlalu rapat dengan kain kasa yang steril atau dibiarkan saja terbuka di dalam ruangan yang bersih.
Jangan membersihkan tali pusat dengan menggunakan bedak, abu gosok, atau yang lainnya karena hanya dapat membuat tali pusat terinfeksi.
  • Pada mmumnya, tali pusat akan puput dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Jika tali pusat masih belum puput juga, berdarah, berlendir, atau berbau, segera bawa bayi ke dokter ahli untuk penanganan lebih lanjut.
Bayi Tampak Kuning
Bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir prematur, kadang masih terlihat agak kuning meski sudah melewati beberapa hari setelah proses kelahirannya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya golongan darah bayi dan Ibu yang berbeda yang dapat menyebabkan hemolisis, hingga infeksi, atau bisa juga disebabkan karena kurangnya asupan susu.

Jika bayi masih tampak kuning dalam waktu 24 jam setelah proses kelahiran, harus segera dirujuk ke rumah sakit. Jika muncul tampak kuning setelah hari kedua atau lebih pasca kelahiran, sebaiknya diperiksakan terlebih dahulu ke dokter ahli. Setelah mendapatkan pemeriksaan dan rekomendasi oleh dokter, perawatan bayi tampak kuning dapat dilakukan dengan terapi sinar atau dengan terapi rawat jalan lainnya

Rentang waktu yang dibutuhkan bervariasi dari setiap terapi sinar yang telah dilakukan. Bayi akan mendapatkan pemeriksaan bilirubin setiap harinya untuk mengetahui apakah kadar bilirubinnya berkurang atau belum. Rata-rata setiap bayi yang diberikan terapi sinar membutuhkan rentang waktu antara 2-5 hari.

Menjaga Kebersihan Bayi
Setiap hari, basuh bagian wajah dan leher bayi. Setiap selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi dan kenakan pakaian yang hangat untuk mencegah hipotermia. Basuh seluruh tubuh bayi dari kepala hingga ujung kaki. Perlu diperhatikan juga kebersihan pada bagian lipatan-lipatan kulit, seperti bagian seputar leher hingga ke bagian belakang telinga, ketiak, dan lipat paha. Bersihkan juga daerah mata dan daerah dekat hidung dengan kapas yang sudah dicelupkan di air hangat.

Kolostrum Untuk Bayi
Kolostrum atau ASI pertama yang dihasilkan oleh Ibu adalah ASI yang paling banyak mengandung zat kekebalan tubuh, sehingga warnanya tampak kekuningan dan tidak encer/agak kental. Jumlahnya pun juga belum terlalu banyak dan hanya muncul pada saat hari pertama kelahiran saja. Kolostrum sangat dibutuhkan Bayi. Walau terlihat seperti ASI yang sudah basi, tetapi jangan dibuang dan segera susui bayi yang baru lahir.

Buang Air Besar Pertama
Buang air besar pertama pada bayi yang baru lahir adalah berupa mekonium (kotoran yang berwarna hijau tua) dalam waktu 24 jam pertama setelah proses kelahiran. Jika dalam waktu 24 jam pertama bayi masih belum juga membuang kotorannya lewat anus, harus mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter ahli apakah terdapat kelainan pada bayi seperti tidak terdapatnya lubang pada anus (atresia ani) atau  adanya penyumbatan pada tempat pengeluaran kotoran (morbus hirschprung). Dan jika terdapat kelainan tersebut, maka sesegera mungkin bayi harus dioperasi.

0 Response to "Cara Mengatasi Masalah Umum Pada Bayi Baru Lahir"

Post a Comment