Ketahui 5 Masalah Kesehatan Pada Bayi Prematur

Meskipun tidak semua bayi yang lahir prematur akan mengalami masalah kesehatan atau komplikasi, namun bayi yang lahir lebih cepat juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Secara umum, semakin dini bayi lahir, maka semakin tinggi pula risiko komplikasinya. Selain itu, berat badan bayi saat lahir juga memiliki peran yang penting. Beberapa masalah kesehatan mungkin akan muncul saat bayi dilahirkan, sementara gangguan penyakit lainnya mungkin juga akan muncul dalam beberapa minggu atau beberapa bulan sejak kelahiran bayi.

Dengan mengetahui sejak dini tentang masalah kesehatan yang mungkin muncul dan akan di alami oleh bayi prematur, sehingga Bunda juga bisa lebih memahami tentang bagaimana cara merawat dan menangani masalah kesehatan pada bayi. Beberapa masalah kesehatan umum yang mungkin muncul pada bayi di antaranya :

1. Apnea
Apnea adalah penghentian napas sementara pada bayi selama tidur, biasanya terjadi selama 20 detik atau bahkan lebih dan diikuti dengan lambatnya detak jantung bayi.

Bayi prematur akan dimonitor secara konstan untuk mencegah terjadinya apnea. Jika bayi berhenti bernafas, tim medis akan menstimulasi bayi dengan menyentuh telapak kaki atau menepuk tubuhnya agar benafas.

2. Intraventricular hemorrhage (IVH)
Intraventicular hemorrhage(IVH) adalah terjadinya pendarahan di otak yang biasanya muncul pada sebagian bayi prematur, terlebih kelahiran sebelum memasuki minggu ke 32 memiliki risiko lebih tinggi. Darah biasanya akan muncul pada tiga hari pertama sejak kelahiran dan biasanya bayi akan langsung didiagnosa oleh dokter.

Meskipun sebagian besar pendarahan pada otak bayi tersebut ringan dan akan sembuh dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus, pendarahan dapat menyebabkan struktur di bagian otak terisi oleh cairan dan ini dapat berkembang sangat cepat, sehingga menimbulkan tekanan pada otak yang akhirnya akan mengakibatkan pada kelumpuhan otak yang akan mempengaruhi proses belajar dan juga sikapnya.

Pada beberapa kasus yang terjadi, tim medis mengambil tindakan bedah untuk memasukan tabung ke dalam kepala bayi yang berfungsi sebagai pengering cairan, tujuannya adalah untuk mengurangi risiko kerusakan yang lebih fatal pada otak. Sedangkan pada kasus yang lebih ringan, obat-obatan saja terkadang sudah cukup untuk mengurangi jumlah cairan di dalam otak bayi.

3. Bayi Kuning

Bayi prematur akan lebih berisiko menjadi bayi kuning, hal ini dikarenakan hati bayi masih belum berkembang dengan sempurna untuk membuang sisa buangan dari darah yang bernama bilirubin.

Selain itu, bayi prematur juga menjadi lebih sensitif terhadap efek yang diakibatkan oleh peningkatan bilirubin yang terjadi pada tubuhnya. Bayi kuning biasanya akan memiliki warna kulit dan juga mata yang berwarna kekuningan.

Bayi kuning dapat ditangani dengan baik oleh dokter ahli, dan biasanya hal tersebut tidak menimbulkan efek yang berbahaya di kemudian hari. Namun, bila kadar bilirubinnya semakin tinggi, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak bayi.

Biasanya kondisi seperti ini masih dapat dicegah, karena tingginya kadar bilirubin akan langsung terlihat saat pemeriksaan darah. Jadi, bayi dapat dirawat dengan mengggunakan phototherapy (cahaya khusus), yang dapat membantu tubuh bayi untuk mengeliminasi bilirubin. Selain itu, pada beberapa kasus yang terjadi, transfusi darah juga sangat dibutuhkan oleh bayi.

4. Anemia

Anemia atau yang berarti mereka yang kekurangan sel darah merah, umum terjadi pada bayi prematur. Normalnya, bayi menyimpan zat besi pada saat awal-awal usia kehamilan dan akan menggunakannya pada masa kehamilan selanjutnya, dan pada saat dilahirkan menjadi sel darah merah. Bayi prematur atau yang lahir terlalu dini mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyimpan zat besi.

Biasanya, bayi dengan anemia akan mengalami masalah makan sehingga tumbuh kembangnya menjadi lebih lambat. Anemia juga dapat menjadi semakin parah jika ditemukan adanya masalah pada jantung atau masalah pernafasan. Bayi dengan anemia, selain diberikan obat-obatan juga akan diberi suplemen yang dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merahnya, atau pada beberapa kasus yang terjadi, bayi perlu ditaransfusi darah. Konsultasikan segera dengan dokter ahli apabila bayi mengalami anemia.

5.Infeksi

Bayi yang lahir terlalu dini memiliki sistem imun yang belum matang. Nah, sistem imun seperti inilah yang sulit melawan virus, bakteri, atau organisme lain yang dapat menyebabkan infeksi.

Infeksi yang lebih serius yang paling sering terjadi pada bayi prematur adalah sepsis (infeksi darah), pneumonia (infeksi paru-paru), dan meningitis (infeksi pada membran di sekitar otak dan tulang belakang)

Penularan oleh Bunda maupun ketika proses persalinan dapat menyebabkan bayi mengalami infeksi seperti di atas. Infeksi biasanya dapat diobati dengan antibiotik atau bisa juga dengan obat anti penyebaran virus.

0 Response to "Ketahui 5 Masalah Kesehatan Pada Bayi Prematur"

Post a Comment