Batuk-pilek merupakan
salah satu penyakit yang umum terjadi pada bayi. Biasanya bayi akan
mengalami batuk pilek antara 2 hingga 3 bulan sekali
Dengan mengetahui lebih dalam tentang penyakit batuk pilek ini, Bunda dapat sesering mungkin mendampingi buah hatinya dan mencegah agar ia tidak terlalu sering mengalami penyakit batuk pilek tersebut.
Penyebab Batuk Pilek
Pada umumnya, penyakit batuk pilek pada bayi bisa juga disebabkan oleh alergi dan infeksi. Batuk pilek yang disebabkan infeksi biasanya disertai gejala demam, hidung tersumbat (seringkali disertai dengan keluarnya ingus), bersin-bersin, batuk, sakit kepala, mata berair dan nyeri otot. Penyebaran infeksinya bisa melalui batuk, bersin, maupun kontak tangan secara langsung.
Bayi yang baru lahir pun bisa juga terserang batuk pilek, biasanya berlangsung selama 2-3 hari dengan virus sebagai penyebab paling utama. Namun apabila lebih dari 1 minggu masih berlangsung batuk pilek, ada kemungkinan telah terjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri lanjutan dan atau bisa juga yang disebabkan oleh alergi.
Yang penting untuk diketahui bahwa ada perbedaan antara flu (influenza) dan pilek (selesma) adalah :
1. Meskipun keduanya sama-sama disebabkan oleh virus dan merupakan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), namun jenis virus yang menyebabkannya berbeda. Flu (influenza) disebabkan oleh virus Influenza, sedangkan penyebab pilek (selesma) terdiri dari sekitar 200 jenis virus. Itulah mengapa yang akhirnya menyebabkan adanya vaksin untuk flu (influenza), tetapi tidak ada vaksin untuk pilek/selesma.
Dengan mengetahui lebih dalam tentang penyakit batuk pilek ini, Bunda dapat sesering mungkin mendampingi buah hatinya dan mencegah agar ia tidak terlalu sering mengalami penyakit batuk pilek tersebut.
Penyebab Batuk Pilek
Pada umumnya, penyakit batuk pilek pada bayi bisa juga disebabkan oleh alergi dan infeksi. Batuk pilek yang disebabkan infeksi biasanya disertai gejala demam, hidung tersumbat (seringkali disertai dengan keluarnya ingus), bersin-bersin, batuk, sakit kepala, mata berair dan nyeri otot. Penyebaran infeksinya bisa melalui batuk, bersin, maupun kontak tangan secara langsung.
Bayi yang baru lahir pun bisa juga terserang batuk pilek, biasanya berlangsung selama 2-3 hari dengan virus sebagai penyebab paling utama. Namun apabila lebih dari 1 minggu masih berlangsung batuk pilek, ada kemungkinan telah terjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri lanjutan dan atau bisa juga yang disebabkan oleh alergi.
Yang penting untuk diketahui bahwa ada perbedaan antara flu (influenza) dan pilek (selesma) adalah :
1. Meskipun keduanya sama-sama disebabkan oleh virus dan merupakan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), namun jenis virus yang menyebabkannya berbeda. Flu (influenza) disebabkan oleh virus Influenza, sedangkan penyebab pilek (selesma) terdiri dari sekitar 200 jenis virus. Itulah mengapa yang akhirnya menyebabkan adanya vaksin untuk flu (influenza), tetapi tidak ada vaksin untuk pilek/selesma.
2. Gejala pilek/selesma biasanya lebih ringan jika dibandingkan dengan gejala flu dan akan berkembang secara bertahap.
Pada dasarnya, batuk pilek merupakan bentuk mekanisme alami tubuh yang melawan kuman penyakit dalam tubuh dan untuk mengamankan saluran pernapasan. Oleh karena itu, bagi para Bunda, sebaiknya jangan langsung terburu-buru untuk memberi obat-obatan pada bayi atau segera membawa ke dokter. Memberi obat hanya akan meringankan gejalanya (karena sifat obat hanya meringankan gejala), bukan menyembuhkan. Selain itu, dengan memberinya obat-obatan akan menimbulkan efek samping yang kurang baik yang mungkin akan memberikan dampak buruk pada bayi, terutama pada bayi yang berusia di bawah dua tahun, karena organ-organ di dalam tubuhnya masih belum berkembang secara sempurna.
Tips Mengatasi Batuk Pilek
Bila bayi mulai terserang gangguan batuk pilek, Bunda dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
- Tetap berikan ia ASI. Karena kandungan di dalam ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Selain itu, gerakan bayi saat menyusu akan menutup secara otomatis saluran eustachius (saluran yang menghubungkan antara hidung dengan telinga). Kondisi tersebut akan memperkecil/mencegah risiko terjadinya infeksi pada telinga yang disebabkan oleh bakteri yang berada di antara tenggorokan dan hidung.
- Jemurlah bayi pada saat pagi hari. Sinar matahari pada pagi hari sangat baik karena dapat membantu membunuh virus, bakteri, dan jamur.
- Untuk meringankan hidungnya yang tersumbat, keluarkan cairan dari dalam hidungnya dengan cara penguapan atau dengan cara menepuk perlahan punggung bayi saat posisinya telungkup. Bunda juga dapat menyedot cairan yang ada di dalam hidungnya dengan menggunakan alat/bantuan penyedot. Yang perlu Bunda lakukan sebelum melakukan penyedotan, sebaiknya meneteskan obat tetes air garam (saline) terlebih dahulu ke lubang hidungnya.
- Saat bayi tertidur, posisikan agar kepalanya sedikit lebih tinggi dari posisi badannya dengan cara meletakkan bantal kecil di bawah kepalanya.
- Bila suhu tubuh bayi mencapai 38,5°C, berikan ia obat penurun panas, terutama bagi bayi yang memiliki kemungkinan risiko kejang.
Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli apabila
bayi masih mengalami batuk pilek selama lebih dari 7 hari atau
menunjukkan gejala seperti di bawah ini :
- Bayi sering muntah dan tidak mau minum cairan
- Bayi sulit atau bahkan tidak bisa menelan
- Bayi mengalami sakit pada perutnya
- Bayi menderita sakit kepala yang parah
- Bayi terlihat pucat dan kelihatan sangat lelah
- Batuknya yang tidak berhenti-henti
- Demam pada bayi masih tinggi meskipun sudah diberi obat untuk menurunkan panasnya
- Bayi mengalami sakit di telinganya, karena mungkin ia sudah terserang infeksi telinga
- Bayi sering menangis dan sangat rewel dari biasanya
- Bayi mengalami ruam pada kulitnya
- Bayi mengalami kesulitan dalam bernapas atau napasnya sangat cepat
0 Response to "Tips Cerdas Mengatasi Batuk Pilek Pada Bayi"
Post a Comment