Kriteria mainan bayi yang edukatif untuk anak-anak usia dini.
Seiring perkembangan usia anak, sebagai orang tua tentu kita akan memberikan perhatian lebih kepada balita tercinta. Salah satunya adalah dengan memberikan mainan bagi mereka. Namun tentu saja kita tidak akan sembarangan memberikan mainan untuk mereka. Mainan yang akan kita berikan bukan saja permainan bayi yang lucu, tapi juga haruslah bersifat edukatif. Nah, apa saja kriteria mainan yang edukatif itu? Berikut ini ulasannya.sumber: parents.com |
Aman dan sederhana
Karena anak-anak balita mempunyai kecenderunga rasa ingin tahu yang tinggi, maka petimbangan keamanan jadi prioritas utama untuk memilih mainan. Untuk itu perhatikan bahan dasar, berat, ukuran dan bentuk mainan. Jangan berikan mainan yang mengandung logam berbahaya seperti merkuri dan timbal. Bacalah terlebih dulu keterangan pada kemasan.
Mainan bagus bagi anak-anak tidak harus selalu mahal. Anda masih bisa memberikan mainan yang bersifat sederhana dan bisa dimainkan dengan berbagai cara. Misalnya saja Anda bisa memberika satu set krayon dan kertas untuk menggambar atau memberikan mereka balok-balok seperti yang bisa disusun menjadi bentuk yang diinginkan oleh mereka. Selain itu jangan berikan mainan yang mengandung unsur kekerasan seperti pedang-pedangan, atau pistol-pistolan. Akan lebih baik untuk memberikan mainan yang merangsang unsur afektif pada anak-anak.
- Selera anak ---> Tidak semua anak-anak menyukai mainan. Perhatikan kecenderungan mereka dalam memainkan mainan. Secara pribadi mereka sudah mempunyai selera terhadap mainan tertentu. Karenanya berikanlah mainan edukatif sesuai dengan minat mereka, bukan selera Anda sebagai orang tuanya. Jangan memaksakan mereka untuk memainkan mainan yang tidak disukainya.
- Usia ---> Mainan yang baik dan mendidik bagi anak-anak selalu memberikan keterangan atau rekomendasi rentang usia yang dituju oleh mainan tersebut. Misalnya saja mainan X adalah mainan edukatif untuk anak-anak berusia antara 4-5 tahun. Jangan berikan mainan ini pada anak-anak dengan usia dibawahnya.
- Menghibur ---> Selain mendidik, mainan yang edukatif juga harus memberikan unsur hiburan bagi anak-anak. Beberapa aspek yang menghibur misalnya saja komposisi warna, bentuk, bunyi, ataupun gerak yang menyenangkan. Permainan yang tepat akan memberikan perasaan senang pada anak-anak setelah memainkannya.
- Sesuai jenis kelamin ---> Perhatikan jenis permainan yang akan diberikan. Apakah ditujukan untuk anak laki-laki atau anak perempuan? Tidak semua permainan anak-anak cocok dimainkan untuk anak laki-laki dan perempuan. Permainan tertentu ada yang hanya cocok dimainkan oleh anak laki-laki saja atau sebaliknya hanya pantas untuk anak-anak perempuan. Misalnya saja boneka Barbie tentu tidak pantas diberikan pada anak laki-laki atau mainan robot tidak tepat untuk anak-anak perempuan.
- Melibatkan orang tua ---> Kita tidak selalu bisa membiarkan anak-anak asik dengan mainannya sendiri. Kita juga bisa terlibat bermain dengan mereka. Luangkan waktu anda untuk bermain bersama mereka. Beberapa permainan bisa kita lakukan dengan mereka seperti berrmain kuda-kudaan, petak umpet, bermain di halaman rumah, ciluk-ba, dan perang bantal adalah beberapa contoh permainan yang bisa kita lakukan bersama mereka. Quality time bersama mereka meski hanya sebentar akan terasa mengesankan dan membekas dalam kenangan mereka alih-alih membelikan mainan mahal tapi tidak melibatkan kita untuk bersama mereka.
0 Response to "Kriteria Mainan Yang Eduaktif Untuk Anak-anak Usia Dini "
Post a Comment